Hubungan intim jelas merupakan cara paling tepat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, menikmati setiap sentuhan saja dan diam seribu bahasa selama berhubungan seks ternyata tidak cukup, Gan dan sis
para sista tetap perlu menjaga komunikasi dengan suami saat berhubungan intim, baik secara verbal maupun non verbal. Bukan berarti lantas sista harus ngobrol atau berdiskusi ketika sedang asyik melakukan gerakan tertentu.
1. Membuka mata
Berapa banyak Sista yang memilih untuk memejamkan mata selama seks berlangsung? Memang sih seks dengan mata terpejam bisa mengantarkan para sista pada fantasi seks dalam imajinasi. Bagi beberapa orang, hal ini bisa membantu sesi bercinta jauh lebih nikmat.
Namun, membuka mata saat berhubungan seks justru semakin membuat Sista dan Suami kian intim dan mesra. Bertatapan dari jarak dekat, kurang dari 30 cm, mengaktifkan bagian limbik pada otak.
Sistem limbik adalah himpunan struktur otak yang terletak pada kedua sisi talamus, tepat di bawah serebrum. Sistem inilah yang bisa mengatur emosi, perilaku, motivasi, memori bagi seseorang.
Nah, bagian otak ini mengirimkan rasa nyaman, bahagia, dan tenang. Walhasil, usai mencoba tips ini, sista bisa merasakan sikap suami semakin mesra dan membuat sista merasa disayangi lebih dari biasanya.
2. Menghargai pasangan lewat pujian
sista tentu tahu banyak anggapan bahwa pria lebih suka mengungkapkan perasaan lewat perbuatan. Dalam hal ini, suami kerap memberikan rangsangan seksual dahsyat yang membuat sista terlena.
Sekarang, pernahkah sista memuji keahlian suami saat memanjakan sista dengan sentuhan-sentuhannya? Kalau belum atau jarang, memuji suami saat berhubungan seks menjadi bentuk penghargaan sista pada kerja kerasnya.
Selain itu, suami juga butuh pengakuan langsung secara tersurat dari sista soal kegagahan dan keterampilannya memuaskan sista . Jadi, nggak perlu ragu memuji suami atas aksi hebatnya di ranjang.
3. Mengandalkan bahasa tubuh
Kalau sista bukan tipe orang yang suka mengumbar pujian atau berbicara saat tengah beraksi, mengandalkan bahasa tubuh sebagai bentuk komunikasi bisa jadi pilihan. Bahasa tubuh di sini bisa berupa mencengkeram bagian tubuh suami lebih erat, hingga desahan atau erangan nikmat.
Meski hanya berupa bahasa non verbal, ternyata mendengar sista merasa nyaman seperti itu membuat sesi bercinta lebih panas dan intim. suami tentu jadi lebih percaya diri karena bisa membahagiakan sista saat berhubungan seks.
4. Mengungkapkan dengan jujur apa yang dirasakan
Mengungkapkan apa yang tengah sista rasakan juga membuat sesi bercinta lebih mudah. Misalnya, saat ingin mencoba posisi tertentu.
sista bisa memberi tahu suami pada saat mana terasa lebih nyaman dan kondisi bagaimana yang membuat sista kurang nyaman.
Jangan ragu juga untuk memulai suatu gerakan atau merangsang bagian tubuh suami yang selama ini jarang dijelajahi. Hubungan intim adalah saat-saat penting sista dan suami , jadi menutupi perasaan atau menunda keinginan justru bisa merusak suasana bercinta.
5. Tanyakan apa yang diinginkan pasangan
sista nggak yakin dengan keinginan suami ? Atau sulit membaca manuver suami berikutnya? Sama seperti poin no.4 di atas, jangan ragu untuk menanyakan apa yang suami inginkan dalam sesi bercinta ini.
Dengan berkata jujur dan bertanya apa yang dibutuhkan pasangan, justru mendorong sista dan suami saling menghargai kebutuhan masing-masing. Selain merupakan wujud perhatian sista pada pasangan, sikap seperti ini akan membantu sista dan suami mencapai kepuasan dalam setiap sesi bercinta.
Akhirnya, sista dan suami sama-sama puas dan merasa lebih bahagia sesudahnya.
Jadi, sekarang jelas, mengapa komunikasi saat berhubungan intim itu perlu. Memang mempraktikkannya tidak cukup satu atau dua kali.
Sama seperti menemukan posisi favorit dan ternyaman ketika berhubungan seks yang membutuhkan “percobaan” ratusan kali, berkomunikasi saat berhubungan intim juga demikian. Namun, jangan pernah menyerah mencoba, sis .
Semua demi kebahagiaan sista dan suami dalam berumah tangga.
0 komentar:
Posting Komentar