Kita semua tahu bahwa keterbukaan terhadap perubahan adalah kunci masyarakat yang modern dan menuju keadaan yang lebih sejahtera. Meskipun demikian, ada juga kelompok masyarakat yang secara konsisten memilih untuk menolak perubahan dan berpegang pada budaya kuno.
Segelintir orang yang memilih untuk tetap menjadi tradisional adalah suku-suku yang ada di pedalaman. Begitu tidak sukanya dengan perubahan, mereka bahkan memilih untuk mengisolasi diri dari dunia luar. Siapa sajakah suku-suku ini? Kita lihat jawabannya di penjelasan berikut.
1. Suku Awa, Brasil
Suku Awa di Brasil dijuluki sebagai suku paling terancam punah di dunia. Menurut laporan National Geographic, kemungkinan sekitar 100 dari 600 anggota suku Awa masih hidup secara nomaden di Hutan Amazon yang menutupi perbatasan Brasil dengan Peru.
Ancaman yang terus dihadapi oleh suku Awa sejak dulu hingga saat ini adalah seputar pembalakan liar dan kebakaran hutan. Meskipun begitu, ini tidak mengubah keputusan para anggota suku Awa untuk berpindah dan tidak melakukan kontak dengan dunia luar.
2. Suku Palawan, Filipina
Palawan adalah suku yang tinggal di bagian selatan Pulau Palawan, Filipina yang berjumlah sekitar 40 ribu orang, menurut laman Survival. Meskipun demikian, suku yang berada di pedalaman ini memilih untuk mengisolasi diri dan hanya sedikit sekali melakukan kontak dengan dunia luar.
Dalam kesehariannya, orang-orang suku ini mempraktikkan perladangan berpindah yang memungkinkan hutan untuk beregenerasi. Sayangnya, keadaan suku Palawan ini harus terancam akibat aktivitas penambangan terbuka dalam beberapa tahun terakhir
3. Suku Ayoreo, Paraguay
Suku Ayoreo tinggal terisolasi di Chaco, sebuah hutan terbesar yang ada di Amerika Selatan. Menurut laporan Reuters, suku ini mungkin merupakan kelompok masyarakat adat terakhir yang tidak terkontaminasi di luar lembah Amazon.
Suku ini pernah dilaporkan menyerang buldoser yang dikendarai oleh penebang saat mereka menebangi hutan yang menjadi rumah para anggota suku Ayoreo. Tidak diketahui berapa anggota suku yang hidup secara nomaden di hutan hari ini setelah kontak dengan kelompok luar yang menyebabkan konflik dan penyakit mematikan.
4. Suku Yanomami, Venezuela
Suku Yanomami telah tinggal di hutan hujan yang membentang dari Venezuela selatan hingga Brasil utara selama ribuan tahun. Washington Post melaporkan bahwa suku ini berjumlah 40 ribu orang pada 2014.
Salah satu hal yang menjadi ancaman bagi suku Yanomami datang dari aktivitas penambangan emas. Selain itu, suku Yanomami menghadapi kelangkaan perawatan medis kritis setelah campak menginfeksi 500 anggota suku beberapa tahun lalu.
5. Suku Sentinel, India
Dilansir laman Survival, suku Sentinel mendiami Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman dan mengisolasi diri dari dunia luar sejak 55 ribu tahun yang lalu. Jadi, tak mengherankan jika suku ini digambarkan sebagai suku yang buas dan terbelakang. Suku ini menolak keras apa pun yang datang dari luar, bahkan bantuan sekalipun.
Misalnya, waktu tsunami dahsyat yang melanda Aceh dan beberapa negara sekitar Samudra Hindia pada 2004, Kepulauan Andaman, termasuk Sentinel Utara, menjadi salah satu yang terdampak. Waktu helikopter penyelamat terbang rendah di atas pulau untuk memastikan keselamatan para anggota suku dan mengirimkan bantuan, anggota suku justru bergegas mengarahkan anak panahnya ke helikopter sebagai tanda bahwa mereka tidak menerima kehadiran orang luar. Selain itu, bahasa suku Sentinel yang belum diketahui menandakan bahwa suku ini sangat jarang berinteraksi dengan dunia luar. Ketidakramahan suku ini dengan dunia luar menjadi alasan pemerintah India melarang siapa pun mendekati Pulau Sentinal Utara.
Demikianlah beberapa suku paling terisolasi di dunia. Kalau menurut kamu, suku-suku ini lebih baik dibiarkan dengan kebiasaan mereka atau terus diperkenalkan dengan dunia luar?
0 komentar:
Posting Komentar