Selasa, 03 Desember 2019

Vagina Terasa Gatal? Ini 7 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebabnya


Dari semua bagian tubuh, gatal di area vagina adalah hal yang paling tidak kita inginkan. Saat rasa gatal menyerang, kita harus menyelipkan tangan ke bagian bawah untuk menggaruknya. Belum lagi jika hal itu terjadi di tempat publik. Malu, kan?

Ternyata rasa gatal di area vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ladies, kamu perlu mengetahuinya karena hal ini tidak bisa dianggap enteng. Apa sajakah kondisi yang bisa menyebabkan rasa gatal di area kewanitaan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Iritasi

Kemungkinan pertama yang bisa menyebabkan area vagina terasa gatal adalah iritasi. Coba ingat-ingat lagi, deh, produk apa saja yang kamu pakai di sekitar area itu. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan iritasi, di antaranya:


  • Celana dalam terlalu ketat;
  • Sabun;
  • Deterjen; 
  • Semprotan, tisu basah, krim, dan desinfektan untuk kewanitaan;
  • Bedak;
  • Obat-obatan;
  • Pantyliner dan pembalut;
  • Kondom;
  • Parfum, dan lain-lain.


2. Bacterial vaginosis

Bacterial vaginosis adalah infeksi vagina yang terjadi karena terganggunya keseimbangan bakteri. Vagina memiliki bakteri baik yang bertugas untuk membersihkan area tersebut sekaligus mengusir bakteri jahat. 

Ketika pertumbuhan bakteri jahat terlalu pesat, akan ada sejumlah gejala yang timbul. Di antaranya adalah rasa gatal yang tak terkendali, munculnya bau tidak sedap, serta keluarnya cairan berwarna putih keabu-abuan dari vagina. 

3. Infeksi jamur

Penyebab vagina gatal berikutnya adalah infeksi jamur. Menurut data dari Mayo Clinic, kondisi ini sangat normal terjadi dan bisa memengaruhi tiga dari empat wanita. 

Gejala yang ditimbulkannya adalah keputihan, rasa gatal, dan bau yang tidak sedap. Infeksi jamur dan bacterial vaginosis adalah kondisi yang mirip. Bedanya, warna keputihan yang disebabkan jamur biasanya kuning. Sedangkan bacterial vaginosis berwarna putih keabu-abuan.

Pada umumnya, jamur tidak akan menyebabkan masalah yang serius kecuali dibiarkan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mencegahnya, wanita harus selalu menjaga kebersihan alat vital serta tidak membiarkannya lembap. 

4. Stres

Jangan salah, ternyata stres pun bisa menyebabkan vagina terasa gatal dan iritasi. Bagaimana bisa? Dilansir dari Healthline, stres dapat melemahkan sistem imun, akhirnya tubuh pun rawan terkena infeksi. Tidak hanya menimbulkan rasa gatal, stres juga bisa menyebabkan keputihan yang tidak normal.

5. Eksim atau dermatitis

Eksim adalah peradangan kulit kronis yang sifatnya kambuhan. Ternyata kondisi ini juga bisa menyerang area luar vagina, yaitu vulva. Gejalanya meliputi kulit kering, menebal, kemerahan, bersisik, serta gatal dan panas. 

Dilansir dari National Eczema Association, eksim biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu genetik dan alergen. Pada sebagian orang, rasa gatal akan semakin menjadi-jadi ketika malam tiba. 

Untuk mengatasinya, kamu harus membasuh area vulva dengan sabun tanpa antiseptik atau sabun bayi. Jangan gunakan celana dalam terlebih dahulu karena itu akan membuatnya semakin iritasi. Terakhir, sebisa mungkin jangan menggaruknya agar kondisi tidak semakin buruk.

6. Menopause

Bagaimana bisa menopause menyebabkan rasa gatal pada vagina? Saat menopause, hormon estrogen pada wanita akan menurun drastis. Akibatnya, kadar kolagen dan minyak dalam kulit pun menurun. Inilah yang menyebabkan area vagina terasa gatal. Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini dinamakan vulvar pruritus.

7. Penyakit seksual menular atau sexually transmitted disease (STD)

Rasa gatal pada vagina juga bisa berasal dari penyakit seksual menular. Mulai dari herpes, gonore, chlamydia, trichomoniasis, dan lain-lain. STD adalah penyakit yang sangat berbahaya dan biasanya menular melalui hubungan seksual. 

Selain rasa gatal, STD juga memiliki gejala lain yang menyertainya. Di antaranya adalah:

  • Keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan dari vagina;
  • Rasa sakit ketika buang air kecil;
  • Rasa terbakar pada area kewanitaan;
  • Munculnya bercak-bercak tidak normal;
  • Bau tidak sedap dari vagina.

8. Lalu apa yang bisa dilakukan ketika vagina terasa gatal?

Penanganan rasa gatal pada vagina sebenarnya bergantung pada kondisi apa yang melatarbelakanginya. Namun ada beberapa tip yang bisa kamu lakukan untuk mencegah rasa gatal di "area bawah":


  • Jangan menggunakan produk kewanitaan yang berpotensi menimbulkan iritasi, seperti sabun, semprotan, krim, dan tisu basah;
  • Gunakan air hangat untuk membasuh area vagina, jika perlu, kamu boleh memakai sabun tanpa pewangi tambahan;
  • Hindari penggunaan pantyliner karena bisa menyebabkan iritasi;
  • Ganti celana dalam dan pembalut secara rutin;
  • Hindari berhubungan seksual ketika gejala muncul;
  • Membasuh vagina dari depan ke belakang, jangan sebaliknya agar bakteri dari anus tidak masuk;
  • Sebisa mungkin jangan menggaruk area yang gatal karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut. 
  • Itulah sejumlah penyebab yang bisa menimbulkan rasa gatal di area vagina. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Ingat, jangan digaruk



Untuk pecinta poker online indonesia  
Anda bosan bermaindan kalah terus? 
solusinya hanya di INDOWIN99 dengan WINRATE 98% dijamin MENANG
Dapatkan jackpot mencapai 70 Juta setiap harinya
dan masih banyak hadiah menarikan yang kami tawarkan setiap hari setiap minggu dan setiap bulannya secara cuma-cuma TANPA DIUNDI.
Dapatkan Banyak Bonus dari Kami :
+Hadiah bulanan TANPA DI UNDI
+Bonus Cashback 0,3% Dari Nilai Turnover
+Bonus Referral 20% Seumur Hidup
+Jacpot Puluhan Juta Setiap Hari
Menerima deposit : 
+ PULSA 
+ Aplikasi DANA
+GOJEK
+OVO
Ayo, tunggu apa lagi ? Daftar kan Diri Anda di INDOWIN99
Contact us:
WA : +8559-6284-6901
LINE : INDOWIN99
IG : idw.99
Link Alternatif INDOWIN99
link daftar 


0 komentar:

Posting Komentar